Tempat Wisata Edukasi di Jakarta (Bag 1)
Tempat Wisata Edukasi di Jakarta
idajourneys.com -Sesekali ingin pergi ke beberapa tempat wisata edukasi di Jakarta berkereta api ria dari Cimahi, kebetulan si bungsu Maghfira belum pernah sama sekali naik kereta api. Alhamdulillah akhirnya ada kesempatan mengajaknya jalan-jalan naik kereta api. Ceritanya saya bersama para sohib guru di beberapa sekolah di Cimahi berencana pergi ke Jakarta backpackeran sih, naik kereta api dan busway.
Tujuan utama kami ya ke tempat wisata edukasi yaitu ke Tugu Monas dan Kota Tua. Di Jakarta rencananya kami akan mengeksplor empat museum yaitu Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia dan di Area Kota Tua Jakarta dua museum yaitu Museum Wayang dan Museum Fatahilah. Dua orang sohib saya ini ada yang bawa anak usia 21 bulan, sebetulnya riskan juga bawa anak sekecil itu backpackeran terutama karena perjalanan jauh dan ada naik busway nya tapi bismillah aja deh semoga lancar. Sohib saya memang masih muda anak-anaknya masih kecil, sementara saya..? Semangat muda aja sih…bungsuku aja sudah 10 tahun hehe…
Berangkat dari Stasiun Kereta Api Cimahi, kumpul jam 04.00 karena kami naik Kereta Argo Parahyangan yang jam 04.25. Sholat shubuh di Kereta Api, pertimbangannya sih karena Jakarta panas dan banyak tempat yang harus kami jambangi jadi ambil yang sepagi mungkin. Tiba di Stasiun Gambir Jakarta jam 7.25 WIB. Benar saja meski sudah berangkat dari shubuh ternyata masih kurang pagi. Setelah bebenah di toilet kami langsung menuju tujuan pertama kami yaitu Tugu Monas
WISATA EDUKASI DI TUGU MONAS JAKARTA
Tiba di Monas antrian sudah mengular demikian panjang kali lebar, dengan pertimbangan takut terlalu siang akhirnya kami bertekad pulangnya aja ke Monas. Jadi hanya sempat berfoto ria di luarnya saja, catatan penting nih kalau mau ke Monas jangan hari Minggu karena ternyata antriannya panjang sekali.
Berlokasi di tengah Lapangan Medan Merdeka, Monas atau Monumen Nasional ini merupakan sebuah tugu dengan tinggi 132 meter atau 433 kaki. Merupakan monument peringatan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Monumen yang mulai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 ini mulai dibuka untuk umum tanggal 12 Juli 1975.
Monas dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan menyala-nyala. Dibuka setiap hari untuk umum mulai pukul 09.00 – 16.00. Oya tiap hari Senin tiap pekan terakhir tiap bulannya ditutup untuk umum. Harga tiket untuk masuk ke lokasi cawan adalah Rp 5.000, mahasiswa Rp 3.000 dan anak-anak Rp 2.000,
LOKASI MONAS JAKARTA
Dengan membayar tiket ini pengunjung mendapatkan akses memasuki Monas di bagian dalam Tugu Monas termasuk akses ke lokasi cawan yang terletak di lantai empat Monas dan berbentuk seperti cawan lillin jika dilihat dari luar monumen. Tiket tambahan diperlukan bila ingin naik ke puncak pelataran Monas, tarif tiket tambahan itu adalah dewasa Rp 10.000, mahasiswa Rp 5.000, dan anak-anak Rp 2.000,
WISATA EDUKASI DI KOTA TUA JAKARTA
Dari Monas kami naik busway menuju Harmony Central Busway, dari sana kami naik busway dengan tujuan Stasiun Kota. Sebetulnya kami sudah siap mental untuk menghadapi perjalanan dengan busway yang pasti penuh, ternyata hanya menuju ke Harmoni saja yang berdesak-desakan. Dari Monas ke Harmoni gak terlalu jauh hanya sebentar saja setelah turun di Harmoni kami naik yang jurusan Stasiun Kota, ternyata di busway ke arah Stasiun kota inikami kebagian tempat duduk Alhamdulillah.. kasian aja sih terutama yang bawa balita, kebayang cape harus gendong anak terus sambil berdiri.
Tempat Wisata Edukasi: Museum Bank Mandiri
Tiba di Stasiun Kota kami berjalan melalui terowongan kota menuju Museum Mandiri karena tempat ini yang terdekat dari Terowongan Kota. Sempat istirahat dulu di sini, maklum emak-emak pada bawa anak, sempat popotoan juga di spot yang lumayan bagus hehe…
Di Museum Mandiri kami harus membayar tiket Rp 5.000, per orang, tidak boleh bawa tas, jadi semua tas dititipkan di tempat penitipan tas. Lumayan memperingan jalan-jalan di area Museum jadi ga usah bawa-bawa tas kemana-mana.
Sejarah Museum Bank Mandiri
Lokasi Museum Mandiri berada di Jalan Lapangan Stasiun No 1, merupakan bangunan peninggalan masa kolonial. Dulunya berada dalam satu taman bersatu dengan Stasiun Kereta Api Jakarta Kota, awalnya merupakan bangunan Kantor Wilayah Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) di Hindia Timur yang dikenal dengan nama de Factorij Batavia dirancang oleh arsitek NHM, JJJ de Byun yang bekerja sama dengan arsitek Belanda lainnya.
Gedung berlantai empat di atas lahan seluas 10.039 ini diresmikan pada tanggal 14 Januari 1933 oleh CJ Karen van Aalst Presiden NHM ke-10. Gedung ini sederhana berbentuk simetris dengan taman di tengah gedung dan main entrance tepat di tengah bagian depan gedung.
Pada tanggal 2 Oktober 1998 empat bank pemerintah bergabung yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia (Exim), Bang Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia Bapindo menjadi Bank Mandiri, maka gedung warisan sejarah ini beralih menjadi salah satu aset Bank Mandiri.
Agar rangkaian sejarah bank-bank pendahulu maupun bank-bank merger yang melebur jadi PT Bank Mandiri tidak terputus dan terlupakan begitu saja maka dibuatlah Museum Bank Mandiri yang mengabadikan kokeksi perkembangan sejarah Bank Mandiri secara utuh.
Tempat Wisata Edukasi Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No 3 Jakarta Barat depan Stasiun Beos Kota yang menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota. Gedung ini merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank, beraliran neo klasikal berpadu dengan pengaruh lokal dan dibangun pertama kali di tahun 1828.
Sayangnya saat kami kemari gedung ini sedang dalam kondisi perbaikan sehingga kami tidak bisa terlalu banyak mengeksplore museum ini. Berbeda dengan Museum Bank Mandiri yang banyak mengisahkan tentang sejarah perbankan, Museum Bank Indonesia banyak menyajikan informasi tentang peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953.
Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan dalam dua tahap peresmian yaitu tahap satu mulai dibuka untuk mayarakat (soft opening) yang diresmikan oleh Gubernur BI waktu itu Burhanuddin Abdullah pada tanggal 15 Desember 2006. Sedangkan peresmian tahap II yang merupakan grand opeming dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pda tanggal 21 Juli 2009.
Museum Bank Indonesia dibuka untuk umum setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional. Tiket masuk Rp 5.000, anak-anak yang masih digendong gratis :). Di sini juga tidak boleh bawa tas jadi tasnya dititipkan saja di tempat penitipan tas. Masuk ke Museum Bank Indonesia tasnya diperiksa memakai alat pemindai seperti saat di bandara. (Bersambung)
cocok nih buat aku ajak keponakan aku teh
Hai Mbak Ida, lengkap info wisata edukasi Jakartanya…Saya yang di Jakarta malah belum ke Museum Bank Mandiri dan BI hihihi..Karena anak-anak selalu ada jadwal ke sana kalau kegiatan sekolah..Nanti kesana ah, jadi penasaran saya :)..
Makasih sharingnya
Jalan2nya sangat mengasyikkan bareng teman dan keluarga tercinta ya mba
Kita pernah nyubuh ke monas hehe, hd masih lenggang, pas keluar liat deh pemandangan antrian mengular, belum pernah ke kota tua dan kepengen banget
wah aku aja yang orangtuanya di jakarta belum pernah ke sini, teh, ahahah! tandain ah, buat referensi jalan2 edukasi anak2. nuhun teh
Aku pernah maen ke Monas pas acara srikandi blogger eh tapi malah belum mengeskslpor semua area museumnya. Next kudu diagendain ke sana, nih.