idajourneys.com Traveling ke Singapura Sebetulnya sudah lama ingin menulis tentang Traveling ke Singapura ini, namun apa daya jiwa moody ku sedang mengalahkan segalanya..huhu… Tapi alhamdulillah akhirnya dakuh dapat hidayah juga untuk bisa memulai menulis tentang pengalaman traveling ke Singapura ini. Mungkin tulisan kali ini akan bersambung menjadi 2 atau 3 bagian. Traveling ke Singapura kali ini penuh berkah, tentang keberkahan ini saya pernah menulis di sini ya…
Sebetulnya tidak banyak tempat wisata yang kami para emaks petualang kunjungi. Tiga hari Traveling ke Singapura ini tidak sepenuhnya ke tempat wisata semua. Ada acara silaturahmi ke beberapa kerabat dan ada acara pengajiannya juga walau sekejap karena terlambat hahaha… tapi alhamdulillah sudah niat tholabul ilmi, insya Allah sudah dicatat sebagai amal kebaikan. Aamiin Allohumma Aamiin.
Singapura itu memang termasuk negara sekuler sangat yak.. huhu, untuk sholat lima waktu di sini sulit mencari tempat kecuali harus ke masjid. Alhasil begitu sampai di Stasiun MRT Yishun setelah perjalanan panjang dari Kuala Lumpur lanjut Melaka dan akhirnya Singapura, kami kesulitan untuk melakukan sholat dzuhur dan asar. Ini harus menjadi catatan tersendiri kalau ingin Traveling ke Singapura, supaya bisa mempersiapkan segala sesuatunya.
Traveling ke Singapura : Tempat Sholat ya di Masjid
Akhirnya setelah searching mencari masjid, setelah melalui perdebatan yang cukup alot…hehe… iya karena tidak semua ingin ke masjid ternyata, dengan berbagai alasan… Termasuk mahalnya naik grab dan alasan karena kita dalam perjalanan bisa sholat seadanya karena kepepet.
Alhamdulillah akhirnya diputuskanlah naik grab menuju masjid di komplek sekitar apartemen tempat kami akan menginap selama dua malam. Bagiku meski dalam perjalanan jangan membiasakan diri sholat dalam kondisi seadanya dan kepepet kondisi. Supaya travelingnya berkah dan tidak melupakan dan melalaikan pertemuan dengan yang Maha Kuasa.
Traveling asyik juga ya kalau bisa dimanfaatkan untuk bisa singgah di masjid tempat kita tuju. Supaya bisa sholat dengan nyaman, bahkan untuk sekedar bebenah … Bagiku masjid tempat yang nyaman untuk istirahat juga hehe…Pokoknya orang beriman mah hatinya harus tertambat dan terpaut pada masjid di mana pun berada.
Selama traveling ke Singapura ini kami akan menginap di apartemennya Bang Anwar seorang kerabat kami yang asli orang melayu, kami menyebutnya Hotel Anwar hahaha. Tidak bisa langsung ke apartemennya Bang Anwar karena beliau dan istrinya belum pulang kerja. Alhamdulillah akhirnya kami bisa sholat dan bebenah di sebuah masjid yang tidak terlalu jauh dari apartemennya Bang Anwar, namanya Masjid Daarur Makmur.
Masjid yang cukup besar dan cukup makmur, sepertinya banyak orang yang bersiap untuk mengadakan sebuah acara di sana. Bertanya arah menuju tempat wudlu dalam bahasa inggris, kemudian dijawab dalam bahasa melayu, kami pun tertawa bersama,… Terbiasa di perjalanan tadi harus berbahasa inggris terus, jadi lupa kalau yang kami hadapi sekarang adalah orang Melayu…hahaha…
Traveling ke Singapura : Naik Grab di Singapura
Naik grab di Singapura lumayan mahal ternyata, jarak dekat minimal 6 Dollar Singapura atau setara dengan Rp 60.000,- Setelah bebenah dan istirahat, saat waktu sudah menunjukkan waktu kepulangan Bang Anwar akhirnya kami naik grab lagi kali ini menuju apartemen Bang Anwar. Saat ketemu Bang Anwar kami tidak langsung ke apartemennya tapi diajak ke rumah ortunya, kurang lebih dua blok dari rumahnya Bang Anwar.
Di apartemen orang tuanya Bang Anwar kami dijamu masakan buatan ibunya Bang Anwar. Keluarga Bang Anwar termasuk keluarga cukup mapan. Ayahnya seorang yang senang berbicara, sementara ibunya Bang Anwar agak sedikit pendiam dan jarang tersenyum awalnya. Kupikir beliau ibu yang jutek tapi ternyata beliau sangat baik, Menjamu kami dengan masakan olahannya yang lezat, saat pulang kami dikejutkan dengan salam tempelnya yang menyenangkan…hahaha… Alhamdulillah.
Traveling ke Singapura : Enaknya Hidup di Singapura
Kami ngobrol banyak hal tentang Singapura, yup ayahnya Bang Anwar banyak bercerita tentang Singapura. Tentang enaknya hidup di Singapura karena terjamin dan teratur, asalkan nurut sama pemerintah tidak macam-macam :). Walaupun demikian beliau mengakui kalau suku melayu sudah semakin terpinggirkan dan menjadi suku kelas bawah di Singapura.
Akhirnya kami pamit juga, selama di perjalanan dari rumah orang tuanya Bang Anwar menuju rumahnya Bang Anwar kami tertawa-tawa kaget tapi senang hahaha. Engga menyangka dapat ampau imut yang lucu dari ibunya Bang Anwar. Perjalanan dengan membawa tas yang lumayan besar di punggung cukup melelahkan juga namun Alhamdulillah akhirnya kami sampai juga.
Menikmati Malam di Sebuah Taman di Yishun
Tidak bisa langsung istirahat karena ternyata ada janji bertemu dengan Mas Hadi, seorang fotografer yang pernah lama di Bandung. Mas Hadi orang Singapura asli yang sudah seperti orang sunda karena lama tinggal di Bandung.
Janji bertemu di sebuah taman, alhamdulillah setelah sedikit mencari-cari akhirnya ketemu juga. Sebetulnya Mas Hadi ingin mentraktir kami dan mengajak kami makan-makan, tapi karena sudah kenyang kami menolak dengan halus. Alhasil jadilah kami ngobrol di sebuah taman di daerah Yishun. Duduk di kursi ayunan dengan asyiknya.
Tak terasa sampai jam 21.00 malam lampu taman akhirnya dimatikan, tapi itu tak membuat kami beranjak, Mas Hadi banyak bercerita tentang kisah travelingnya, ternyata dia traveler yang sudah banyak melanglang buana ke berbagai penjuru dunia. Mas Hadi juga banyak memberi petunjuk tempat wisata di Singapura serta transportasi apa yang harus kami gunakan. Alhamdulillah banyak mendapat informasi untuk bekal kami jalan-jalan di Singapura esok hari.
Semilir angin malam berhembus cukup kencang, sedikit galau takut masuk angin sebenarnya..hehe…Maklumlah usia sudah mulai udzur..hahaha…hanya semangat saja yang bagai anak masih remaja..xixixi. Alhamdulillah akhirnya kami pun bisa pamit pulang juga. Berjalan menyusuri Kota Yishun yang mulai sepi karena waktu sudah menunjukkan lebih dari pukul 22.00. Badan pun sudah sangat lelah…. ingin segera merebahkan tubuh ini…..
Banyak tempat wisata di Singapura yang ingin kami sambangi besok hari. Harus menyiapkan badan supaya fit, dan menikmatinya semaksimal dan seoptimall mungkin. O ya sepertinya tempat wisata yang akan kami jambangi besok semuanya tempat wisata gratis..tis..tis… So buat teman-teman yang membutuhkan informasi tempat wisata gratis di Singapura, nantikan ya tulisan di blog idajourneys ini…. 🙂
Ok sekian dulu tulisan Traveling ke Singapura ini, insya Allah tulisannya akan bersambung ke tulisan Traveling ke Singapura jilid dua yang berjudul Tempat Wisata di Singapura ya teman-teman stay tune eh nantikan ya..hehe… Semoga tulisan ini ada manfaatnya ya teman-teman 🙂
Seru juga ya jalan2 bareng teman. Apa lagi kalau bertemu orang2 baik. Nice story.
Paling seneng tuh kalo mampir ke blognya teh ida, selalu menginspirasi tentang gaya travelingnya.. detail banget cerita bagian perbagiannya.. jadi membuat saya yang baca betah dan selalu menanti lanjutan tulisan selanjutnya..
kebetulan banget aku mau ke singapore akhir tahun nanti, semoga pengalaman ku nanti seseru pengalaman Mba Ida juga deh
Seru banget teh bisa jalan2 di Singapura, ditunggu cerita perjalanan ke Singapura yang ke 2 ya teh 🙂
Ooh aku baru tau kalo naik grab jarak dekat minimal 6 dolar. Waktu ke Singapur cuma naik grab sekali, dari hotel ke airport saat hendak pulang. Selebihnya naik MRT hehe. Ditunggu ya mbak postingan lanjutannya 🙂
Hidup di Singapura sepertinya memang nyaman dan teratur sekali ya mba. Dan pastinya harus taat pada peraturan juga agar tertib
betul Mba Ida sulit cari mesjid disingapura hehe
Dapat keberkahan dari silaturahmi, rezeki dapat angpau ya,Teh hehehe
Agak repot juga ya kalau mau sholat di Singapura. Jadi bahan pertimbangan juga
Wah jadi kangen Singapura wkwkwk nggaya ya? Kami pernah tinggal di Batam. Hq kantorku di Singapura jadi sering tugas kesana. Kalau lagi suntuk, sama ibu2 komplek nyebrang bentar, sore balik lagi. Tapi waktu itu ferry masih murah banget. Entah sekarang.
Senang sekali ya Mbak Ida bisa berkunjung ke rumah handai taulan di negeri seberang. Ditunggu cerita lainnya Mbaaaa
Traveling pun tetap harus utamakan sholat, ya. Mesjidnya sepertinya bagus. Semoga membantu warga lokal yang mau beribadah juga.
Kok seeruuuuu buanget sih Mbaaa
aku pengin euyyy traveling ke negara lain dan ada teman ‘jujugan’ yg diajak meet up gini
soale selama ini ya trveling biasa ajaaa 😀
Ihhh serunya. Emamg asik koq travelling bareng teman. bisa sharing cost ya
aku dah lama juga nih nggak main main ke singapura… ada deh kali 3 tahunan… kangen juga pingin ke sana lagi… tapi dolar singapur naik terus euy harganya
Asik ya jalan-jalan ke Singapore kak, banyak tiket promo dari beragam maskapai. Bisa singgah ke KL juga lagi, jadi penasaran pengen kesana
Waktu kerja di Singapura saya juga pernah tinggal di Yishun. Bolak balik ke Hougang dan Ang Mo Kio pakai MRT.
Wah dapat 100 dolar Singapura lumayan dong. Iya termasuk orang kaya kalau gitu. Hehehe. Gaji saya dulu tahun 2000, 220 dolar saja. Hehehe
Mengenai sulitnya mencari tempat solat di Singapura ini memang bener banget Mbak. Saya sudah menyadarinya sejak lama. Makanya kalau ke sana selalu aku jadwalkan mengunjungi masjid lalu solat di zuhur ashar diqosor. Kalau di Pulau Sentosa dulu ada mushola di bawah stasiun monorail.
Wah enak banget punya Hotel Anear di sana hahaha 😀
Aku tu pengen ke Singapore tapi juga mengunjungi teman atau kerabat gtu mbak 😀
Seru banget pengalamannya ke Singapura apalagi bareng2 rame2 gtu yaaa 😀
wah, seru juga singapura ini ya, jdi pengen kesana dan jalan2 deh
Ya ampon, kok pada bisaaaaaa jalan-jalan jaoh ke Luar Negeri seeeh yaaaa wgwgw.
Ku jadi ingin, tapi nabung dulu aaaaaah 😀